Legislator Ade Suherman Apresiasi Peningkatan Pengguna Transjakarta
Legislator Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta, Ade Suherman mengapresiasi peningkatan penggunaan transportasi massal Transjakarta selama dua tahun terakhir. Sepanjang tahun 2024, pengguna bus Transjakarta menembus 371 juta orang.
"Ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan"
Menurutnya, hal ini menunjukkan Transjakarta semakin diminati dan menjadi pilihan utama masyarakat Jakarta, sekaligus keberhasilan mengurai kemacetan dan menurunkan emisi karbon.
"Ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan. Dewan sangat mengapresiasi upaya dalam meningkatkan kualitas layanan dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi yang efektif dan efisien dengan menyetujui penganggaran untuk subsidi pengguna Transjakarta," ujarnya, Senin (17/2).
Transjakarta Kian Diminati MasyarakatAde berharap, tren efektivitas dan efisiensi subsidi akan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya, mengingat pada 2030 ditargetkan 60 persen mobilisasi warga menggunakan sarana transportasi umum, termasuk Transjakarta.
"Pada 2024 lalu subsidi yang diterima per pelanggan sebesar Rp 10.000, ini adalah peningkatan yang luar biasa dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 16.800 per pelanggan di 2022, dan Rp 11.400 di tahun 2023," terangnya.
Ade menilai, strategi yang diterapkan Transjakarta sudah efektif dalam meningkatkan jumlah pelanggan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Secara umum, Pemprov DKI Jakarta menerapkan dua strategi besar untuk meningkatkan penggunaan transportasi umum dan mengurangi angka kemacetan serta polusi udara.
Pertama, push strategy di mana dilakukan pembatasan kendaraan dengan menerapkan genap-ganjil, kenaikan tarif parkir dan pajak progresif pada kepemilikan kendaraan bermotor yang mendorong perpindahan masyarakat ke transportasi umum.
"Transjakarta berperan di strategi kedua yaitu pull strategy, menarik masyarakat menggunakan transportasi umum dengan menyiapkan layanan transportasi yang terintegrasi, bisa diandalkan, kapasitas armada yang memadai, aman dan nyaman, dengan layanan berkualitas," ungkapnya.
Ia menginginkan, kualitas layanan Transjakarta bisa terus ditingkatkan mengingat pertumbuhan penduduk dan tingginya mobilitas masyarakat Jakarta. Salah satunya dengan melakukan revitalisasi Halte Transjakarta.
"
Headway juga perlu dipercepat pada jam sibuk untuk mengatasi antrean, terutama di titik-titik pertemuan antar koridor dan integrasi dengan transportasi lain seperti MRT, LRT, dan KRL," imbuhnya.Ade menambahkan, aspirasi masyarakat terkait pengembangan rute baru, peningkatan kualitas armada, dan tarif tiket gratis bagi penumpang tertentu juga perlu menjadi perhatian.
"Kami akan mempertimbangkan aspirasi dan masukan tersebut dalam proses pengambilan keputusan dan pengawasan terhadap kinerja Transjakarta," tandasnya.